Kutuliskan surat ini di blogku bukan berarti engkau tak bisa membacanya ayah, karena aku juga sudah menuliskan salinannya di selembar kertas. Ayah dengan sengaja aku menuliskan ini karena apabila aku menyampaikannya secara langsung atau bertatap muka denganmu secara langsung, otomatis aku tak akan bisa menahan tetesan air mataku. Aku berharap setelahnya engkau membaca surat ini, engkau akan mengubah pikiranmu itu ayah.
Bismillah ya Allah,
Assalamualaikum, Ayah.... :)
Ayah semoga engkau tidak sedang disibukkan dengan urusan kantor ya... Maaf ayah jika aku menyita waktumu.
Ayah, ini putrimu,, putri satu-satunya yang engkau miliki dalam hidupmu. Ayah, ada maksudku menuliskan surat ini untukmu, untuk meminta izinmu ayah. Ayah, tahukah engkau apa yang sedang dialami oleh putri cantikmu ini? Ayah, aku sedang mengalami kegalauan dalam hidupku, bukan untuk urusan percintaan tapi untuk hal yang lebih penting lagi yakni masa depan. Ayah, aku yakin engkau paham apa yang aku mau. Bukankah sejak dulu aku sudah menginginkan untuk merantau...? Ayah, engkau tahu kan hal itu, karena sudah dari dulu kusampaikan apa yang kuinginkan ini. Ayah, kini usiaku sudah dewasa, sudah bukan anak-anak lagi. Ayah, aku mohon biarkan aku memutuskan suatu hal untuk masa depanku. Izinkan putrimu ini untuk merantau ke suatu tempat yang dianggapnya lebih baik. Ayah, aku butuh restu dan izinmu. Ayah, tolonglah jangan engkau beri restu dan izinmu yang semu. Aku tak butuh itu ayah. Aku butuh restu dan izinmu yang nyata. Ayah, aku harap engkau dapat memahami semua ini.
Terima kasih ayah karena telah meluangkan waktumu untuk membaca suratku ini. Ayah aku tunggu ya jawaban darimu.... :)
Bismillah ya Allah,
Assalamualaikum, Ayah.... :)
Ayah semoga engkau tidak sedang disibukkan dengan urusan kantor ya... Maaf ayah jika aku menyita waktumu.
Ayah, ini putrimu,, putri satu-satunya yang engkau miliki dalam hidupmu. Ayah, ada maksudku menuliskan surat ini untukmu, untuk meminta izinmu ayah. Ayah, tahukah engkau apa yang sedang dialami oleh putri cantikmu ini? Ayah, aku sedang mengalami kegalauan dalam hidupku, bukan untuk urusan percintaan tapi untuk hal yang lebih penting lagi yakni masa depan. Ayah, aku yakin engkau paham apa yang aku mau. Bukankah sejak dulu aku sudah menginginkan untuk merantau...? Ayah, engkau tahu kan hal itu, karena sudah dari dulu kusampaikan apa yang kuinginkan ini. Ayah, kini usiaku sudah dewasa, sudah bukan anak-anak lagi. Ayah, aku mohon biarkan aku memutuskan suatu hal untuk masa depanku. Izinkan putrimu ini untuk merantau ke suatu tempat yang dianggapnya lebih baik. Ayah, aku butuh restu dan izinmu. Ayah, tolonglah jangan engkau beri restu dan izinmu yang semu. Aku tak butuh itu ayah. Aku butuh restu dan izinmu yang nyata. Ayah, aku harap engkau dapat memahami semua ini.
Terima kasih ayah karena telah meluangkan waktumu untuk membaca suratku ini. Ayah aku tunggu ya jawaban darimu.... :)
Posting Komentar