Ini masa laluku dan ini tentang aku, kamu dan rasa.
2008, 11.1C.07
"Manis", kata itulah yang pertama kali aku ucapkan di dalam hatiku setelah melihat senyuman yang tanpa sengaja diberikan oleh seorang pria kepadaku. Tak banyak yang kulakukan selain membalas senyumanmu itu. Terbayang dan terus terbayang, hingga tanpa sadar aku sudah terbawa oleh arus itu. Seolah senyuman itu langsung menghipnotisku, dan membuat konsentrasiku buyar. "Ohh,, tidak siapakah gerangan yang memiliki senyuman manis itu?" pikirku dalam hati.
Berlanjut setelah kejadian singkat itu, akupun mulai memperhatikannya. Diam-diam aku sering sekali mencuri-curi kesempatan agar aku bisa melihat senyuman manisnya itu. Mungkin bisa dibilang aku seperti orang bodoh, senyumanmu itulah yang telah membuatku menjadi sosok yang terlihat seperti orang bodoh.
Lantas terpikir olehku, apa aku harus mendekatinya? Dengan cara menyodorkan tanganku lalu berkata, "hai kenalkan namaku Judit." Oohh tidak mana mungkin aku melakukan hal seperti itu. Tidak mungkin melakukannya karena hal itu membutuhkan keberanian. Keberanian untuk berkenalan dengan seorang lelaki, aku tak pandai seperti itu.
Masa-masa SMA berbeda dengan masa kuliah yang saat ini baru kujalani. Masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Harusnya aku lebih berani lagi yah, tapi nyatanya tidak.
Ya Tuhan, semakin hari senyumannya terus saja menghantuiku,, siapakah dia Tuhan? Aku hanya ingin tahu siapa namanya dan hanya ingin sekedar menjadi temannya saja...
Wahai kau pemilik senyuman termanis, siapakah namamu? Bolehkah aku menjadi temanmu?
#potongan cerita di naskah 1
Posting Komentar