Yayathieya
aku adalah dandelion sesosok bunga liar yang terabaikan, tak jarang pula aku disingkirkan karena dianggap mengganggu. adapun misalnya aku diambil hanya dijadikan pelampiasan kebosanan dengan meniupi bunga-bunga kecil yang tumbuh ditubuhkan ketika bunga-bunga kecil itu hebis terhempas hembusan nafas seketika itu pula aku dibuang ditinggalkan. Itulah aku, tak cantik tak juga elok dipandang mata, tapi aku tak menepik kalau diriku adalah bunga. Iya bunga rumput liar...Tapi dibalik tubuhku yang rapuh ini, aku mampu bertahan dalam setiap luka yang kuterima, aku mampu berkelana di negeri luas, aku mampu pula bertahan hidup dimana saja mengikuti hembusan angin menghempasku sampai ke tempat asing yang sudah tentu baru buat ku...tumbuh dan menghasilkan bunga-bunga kecil baru yang kemudian bunga-bunga kecil akan dihembuskan angin terbang dan mengembara sebelum mereka sampai lagi dipersinggahan baru dan memulai hidup lagi kembali sebagai pucuk bunga kecil.

Ku cuma bisa berikan keindahan tak terlihat sepajang jalan hidupku. Sampai pada... ada sepasang mata bening yang mendekati tubuhku yang mulai mengering, tangan halusnya menyentuhku tersenyum saat melihat bunga-bunga kecilku mulai tertiup angin. Tangannya merengutku memegangku erat dan berlari menuju halaman luas kemudian meletakkan aku diantara bunga-bunga lain, sesaat aku merasa terpuruk tetapi seketika aku tersadar...
Dia menganggap ku bunga ! Dan bukan sekedar tanaman liar yang tumbuh mengganggu.
aku seperti melayang berada diantara bayangan kebahagian. Hari demi hai kulewati dengan sosok yang memiliki mata bening itu, sampai pada...berputarnya waktu membawaku kembali menjadi terlupakan. Iya...karena Ia tengah sibuk dalam kebahagiaan baru tengah terbuai dalam keelokan sosok baru yang menarik dariku.
Aku kemudian dibiarkan tumbuh tanpa tatapan bening, aku aku mulai terpuruk, aku mulai kembali ke dunia ku yang terlupakan dengan berjuta kesepian di dalamnya. Tapi inilah mungkin takdirku sebagai bunga liar yang terlupakan dan aku pun pasrah.

Saat ini aku cuma ingin berharap suatu ketika dia datang menghampiriku, dan berkata :
" Bunga.... Kini aku baru sadar, bahwa keindahan itu fana dan cinta itu tak selamanya indah... namun mengapa saat aku menatapmu... aku melihat bahwa keindahan itu tak terbatas. Kau tumbuh....mengering... Tapi lalu kau tumbuh kembali menjadi bunga kecil yang tak begitu indah memang tapi cukup memberiku ketenangan ketika melihatmu. Aku merasa kau seolah tak pernah mati...Kau biarkan tubuhmu membuat bunga-bunga kecil, melepaskannya, dan membiarkannya tumbuh walaupun kau tahu tubuhmu akan mengering dan mati..."
****************
Itulah aku seperti layaknya dandelion yang sosoknya tak begitu dianggap keberadaannya, dianggap tak begitu penting karena tak elok dan tak rupawan sosok ku. Cuma sekedar jadi pelampiasan kekosongan setelah aku tak berguna seketika itu pula berakhir kisahku. Kisah yang sebenarnya begitu baik kurangkai menjadi sebuah rangkaian yang elok nan rupawan jauh seperti layaknya sosok asli ku.
Aku cuma layaknya dandelion yang hanya ingin ada sesosok mata yang memperhatikan ku yang menganggap keberadaan ku dan merasa perasaanku pantas untuk dihargai...
Aku cuma layaknya dandelion yang ikhlas terima semua perjalanan hidupku walaupun harus mengering dan mati...
Aku cuma layaknya dandelion dengan harapan besar menjalani hidup meski sedih meski susah meski payah meski remuk meski harus hancur mati tergilas roda waktu yang berjalan...
Label: edit post
2 Responses
  1. wuih...

    mantaf
    copas yaa??
    hehehehe



Posting Komentar