Yayathieya


Lagi...lagi...lagi...melakukan hal-hal yang gila diluar sana tanpa sepengetahuan orang tua tapi semua ini bertujuan untuk belajar. Ya...untuk belajar hidup dari pengalaman orang lain. Lantas apa itu salah? Keegoisanku menjawab "kamu TIDAK salah"....Hal gila apa lagi yang aku lakukan diluar sana.....Mau tau??? Okelah klo bergitu.....

Bulan Desember awal, aku diajak umtuk melakukan observasi bersama temanku ke daerah Taman Lawang. Ah gila itu tempat yang RAWAN, pikirku seperti itu. Tanpa berpikir panjang aku menerima tawaran mereka. Upss, observasi untuk apa ney, 2 orang temanku ini kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta jurusan Jurnalistik, hohohoho salah satu jurusan yang aku impikan...Mereka melakukan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan malam di kawasan Taman Lawang. Lalu apa tujuanku menerima ajakan mereka? Pertama, aku ingin melakukan kegiatan "safari malam" disana. Dan kedua, untuk refreshing menikmati sisi malam kota Jakarta. Hahaha..tujuan yang sangat aneh.

Taman Lawang. Tak perlu kujelaskan panjang lebar tentang tempat itu, kalian pasti sudah banyak yang mengetahuinya.  Taman lawang, bertempat di Setiabudi Jakarta Selatan, berbatasan dengan Matraman/Sudirman/Kuningan/Manggarai. Di Taman Lawang kita dapat melihat banyak sekali waria menjajakan diri, mulai dari yang "biasa" saja sampai "luar biasa". Terkadang kita suka terkecoh bila melihat waria di daerah TL ini karena kecantikan & ke-sexy-an tubuh mereka bisa melebihi wanita, tetapi tetap saja mereka Lanang. Jadi sudah tau kan tempat apa ini...Alhamdulillah setelah 2x aku pergi kesana aku mendapatkan pelajaran yang berarti untuk kehidupanku. Akan aku ceritakan perjalananku ini kwan,,,, :)

__________________________________________________________________________________ 

Perjalanan pertama.

1 Des 2010
Bertepatan dengan hari AIDS, aku bersama 2 temanku, Empi dan Ina dan bersama 3 temannya pula pergi bertamasya ke Taman Lawang..hihihihihi Kami berangkat pukul 8 malam dengan alasan "ngerjain tugas kampus" itu alasanku ke orang tuaku..hhehehe map yah bandel dikit. Sepanjang perjalanan hati terasa tak tenang. Dag...dig...dug..seeeerrrrrrrrrrrrrrr......Oalah, aku tak tau kenapa seperti itu.

Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit. Uppss...udah sampe ney di Taman Lawang. Astagfirullah...banyak banget ney...Setelah sampai, temanku itu menghentikan mobilnya, lantas dia keluar mobil sendiri menghampiri 3 orang wanita cantik. Suit..suit..suit..prikitieeewwww, cantik bgt tuh.. Dan kami berlima duduk berdiam diri dengan tenang didalam mobil, tak berani keluar. Tak lama temanku itu datang dan masuk kedalam mobil, dengan ekspresi yang sangat kacau.....mau tau ekspersinya...

Empi : "Giiillllllllllllaaaaaaaaaaa, anjrit mahal banget pasang tarifnya..."
Me : "Berapa mpi?"
Empi : "Dah, mending gue cari yang laen ajeh dech...."
Ndut : "Eh goblok dya minta berapa.....?"
Empi : "200rb.."
Ina : "Yaudahlah, 200rb ini. Yang penting kita dapet wawancarain mereka.."
Empi : "Ihhh gue ogah dah, 200rb itu cuma 3 pertanyaan aje..Loe pade mau emank nye...?"
All : "Oooogggaaaaahhhh ddaaaaccchhh....." 
Empi : "Nach tuh dieeeeee...... , yuks cabut cari yang laen.."

Uuppss, sadis yach buat mahasiswa pasang tarif mahal banget..... :(
Kalian tidak tau sey, wawancara ini kan bakal buat kalian TENAR...ckckcckckck. 
Hampir 1 jam berkeliling dan akhirnya dapet juga, dengan tarif 50rb per 30 menit. Hahahaha, setidaknya ini yang paling murah. 

Bella....akhirnya Empi si kurus dan Ina dapat mewawancarai salah satu penghuni Taman Lawang. Yach, dya bernama Bella, itu nama wanitanya lantas nama asli yang tertera di KTP adalah Ridwan Ardiansyah seorang waria berusia 27 tahun. Sungguh nama yang jauh berbeda. Dipertemuan pertama, dya terlihat agresif sekali, apalagi melihat temanku si Ndut Arya...huhuhuh dya nempel tuh... Kasian deh loe Ndut.... 30 menit, yah Empi dan Ina butuh waktu cuma 30 menit mewawancarai si Bella.

Sepanjang perjalanan wawancara, sedikit pelajaran yang aku tanggkap. Aku hanya bisa melihat sosok Bella dengan cara pandangku sendiri. Dya cantik, aku saja kalah cantiknya dan Alhamdulillah dya ramah pada kami semua. Dia "Wanita" yanng terjebak dalam tubuh pria. Begitulah cara Bella membela diri dari serangkaian sinisme yang diarahkan padanya. Dari sinisme itulah yang membuat Bella dan teman2nya terkadang terpinggirkan. Sedikit sekali dari mereka yang mampu memperoleh pekerjaan layak dan mempertahankan identitas mereka. Alhasil sebagian besar dari mereka memilih untuk mangkal atau melacurkan diri untuk mempertahankan hidup, di sela waktu malam Kota Jakarta merayap.

Upss udah malam, sebenarnya masih ingin banyak belajar dari kehidupan Kak Bella. Aku memanggilnya dengan sebutan kakak, dan dya terlihat sangat senang sekali, dya merasa dihargai. Sekitar jam 11 kami pulang, Empi dan Ina terlihat senang karna tugas sudah selesai, si Ndut terlihat sengsara karna si Bella minta dicium pipinya..hahahahah. Kak Bella memberikan kami kartu namanya, dan dya berpesan "hubungi akiu lagi yah, akiu senang bertemu dengan kalian..ddeeeeeeeee"

___________________________________________________________________________________

Bella, aku belajar banyak dengan dirinya.....
Dipertemuan kedua, itu yang sangat membuatku senang kenal dengan dirinya...
_continue_



Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar