Yayathieya
Suatu hari di ruang tunggu gawat darurat, seorang gadis kecil berpaling kepada ibunya dan bertanya, "Seks itu apa?" Orang-orang langsung memperhatikan si Ibu. Wah, ini lebih baik daripada yang ditampilkan di televisi di ruang tunggu- lebih baik daripada Kick Andy. Ini kehidupan nyata. Menggairahkan. Apa yang akan si katakan si Ibu? Bagaimana cara menjawab menjawab pertanyaan seorang anak enam tahun? Seks atau kelamin itu apa? Ini topik yang panas sekali. Tahu tidak, anak-anaknya agaknya lebih banyak tahu daripada diriku di saat aku seusia mereka, wawasan mereka terbuka luas di televisi dan film sekarang ini. Bagamana si Ibu akan menjawab?

Aku biasanya langsung menjawab pertanyaan, seakan aku tak hanya tahu jawabannya, tapi juga memahami pertanyaannya. Jadi, aku penasaran bagaimana si Ibu akan menceritakan kepada gadis kecil ini cara bayi dibuat. Atau bagaimana si Ibu akan mengelak dari pertanyaan sulit ini. Kan tak mungkin si Ibu membicarakan dengan anak kecil tentang pendidikan seks? Aku cukup yakin, si Ibu tak akan membicarakan cara-cara berhubungan intim, meskipun kita tak pernah bisa menebak apa yang akan terjadi di ruang tunggu gawat darurat.

Tapi si Ibu mengejutkanku, cara pikirnya berbeda denganku dan cara menanggapi berbeda dengan cara yang biasa kulakukan. Ia malahan terdiam. Aku jarang sekali berdiam diri. Lalu dengan penuh pertimbangan, ia bertanya pada putrinya, "Apa maksudmu, Sayang?" Gadis itu menjawab, "Bu, aku sedang membaca kertas ini, dan ada tulisan seks L/P. Aku ini L atau P?" Wajah si Ibu langsung tersenyum. Hadirin di ruang tunggu meneruskan percakapan mereka. 

Dan aku tertawa. Aku bisa memberikan jawaban yang keliru. Telingaku menangkap pertanyaannya, tapi aku tak benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan gadis kecil itu.
0 Responses

Posting Komentar