Yayathieya


Di suatu tempat, di halaman belakang sebuah rumah, tinggallah dandelion muda yang tumbuh di rerumputan halaman rumah tersebut. Sekilas ia tampak terlupakan, hampir tak ada bedanya dengan rumput liar di sekitarnya.

Musim berganti musim, sang dandelion muda kini mempunyai topi putih lembut di kepalanya yang berisi anak-anaknya. Kelak bila saatnya tiba, anak-anaknya akan terbang meninggalkannya untuk menemukan dunia mereka. Ibu dandelion tak sabar menanti hari tersebut.
Hari itu pun tiba. Sang anak satu persatu mulai terbang melihat dunia dengan bantuan angin. Sang ibu dandelion hanya menatap penuh bangga terhadap anak-anaknya. Namun anak dandelion yang terakhir tidak mau pergi dibawa angin, ia terus saja menempel erat pada ibunya.

"Tidak, aku tidak mau pergi! Aku ingin di sini terus bersama ibu!" kata sang anak dandelion kepada ibunya.
Sang ibu dandelion tak henti-hentinya membujuk anaknya "Tapi kau tak bisa tinggal dengan ibu terus menerus, kau harus pergi, saudara-saudaramu saja pergi, mengapa kau tidak?" tanya ibu dandelion dengan lembut.
Anak dandelion menatap saudaranya yang terbang dibawa angin, entah kemana. Dipandanginya mereka terbawa angin kesana kemari, lalu ia kembali menatap ibunya

"Tidak! Itu sangat menakutkan, aku ingin disini!" ujar anak dandelion yang keras kepala dengan takut. Sang ibu tidak mampu lagi membujuk anaknya.
Malam itu, di bawah sinar bulan, anak dandelion tiba-tiba bertanya pada ibunya "Dulu ibunya ibu tinggal di mana?"


Sang ibu pun bercerita pada anaknya "Dahulu ibunya ibu tinggal di suatu bukit yang jauh, dekat stasiun kereta api yang tak terpakai. Saat hari itu tiba, ibu juga terbang bersama saudara-saudara ibu yang lain."
Sang anak dandelion menatap penasaran pada ibunya "Apakah ibu tidak takut?"
Ibu dandelion tersenyum "Pada awalnya iya, namun lama-lama rasa takut itu hilang berganti dengan rasa senang. Ibu melihat tempat-tempat yang tidak pernah ibu lihat sebelumnya.
Gunung-gunung yang tinggi, hutan-hutan yang lebat, laut yang sangat biru dan luas, sampai ke suatu kota yang indah dan akhirnya ibu mendarat di halaman rumah ini." cerita ibunya panjang lebar.

"Apakah ibu tidak merindukan ibunya ibu dan saudara-saudara ibu?" Tanya anaknya heran.
Ibu dandelion tersenyum lagi "Tentu saja, namun rasa rindu itu seolah tergantikan dengan perasaan takjub melihat dunia yang sebelumnya tidak pernah ibu lihat. Dan pengalaman itu sangat tidak tergantikan. Ibu benar-benar bersyukur dapat melakukan perjalanan." ujar ibunya senang.

Sang anak terdiam hingga akhirnya mengantuk. Sang ibu pun berkata "Tidurlah, ini sudah larut malam, kalau kau tak bisa tidur ibu akan bernyanyi untukmu."

Sang anak mengangguk senang dan dengan diiringi nyanyian ibu dandelion, ia pun tertidur.
Keesokan paginya, saat ibu dandelion terbangun, ia terkejut melihat anaknya yang terlihat menanti sesuatu. Tak lama kemudian angin semilir datang, dan menggoyang-goyangkan si anak dandelion. Betapa terkejutnya si ibu dandelion saat melihat anaknya akhirnya melepaskan diri dari darinya dan terbang mengikuti angin. Sebelum terbang jauh ia mendengar anaknya berkata kepadanya.
"Aku pergi, ibu! Ternyata di sini tidak menakutkan seperti bayanganku! Aku akan melihat tempat-tempat yang telah dikunjungi ibu! Jangan khawatir, ibu! Setelah melakukan perjalanan aku pasti akan mengembangkan bungaku yang indah di suatu tempat nanti!"
Angin pun lalu membawa anak dandelion pergi hingga tak tampak lagi, dan dari halaman rumah itu, sang ibu dandelion tersenyum bangga.
*****************************

Does anyone notice anything familiar about this story? Yup, cerita ini diadaptasi dari salah satu cerita Doraemon, kacamata fantasi, dan Q suka banget cerita yang ini. Yaa.. nggak persis2 banget siih.. diubah dikit2.. Bagian Nobita ma Doraemonnya diilangin sama sekali, hehehe...

Coz Q suka bunga dandelion (ato yang biasa nyebut bunga rumput) ni posting pas bgt menurut Q. Bagi yang gak tau bunga dandelion itu kayak apa, kemana aja sih? Ntar deh kapan kapan Q kasih profil bunga dandelion (penting gak sih..)



Anyway, this story dedicated to my lovely mom, inget.. bentar lagi tanggal 22 Desember.. hari Ibu..

Thank you, mom! For being my mom!
...to all mothers in the world...
"Happy Mother's Day!!"
22nd December
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar