Yayathieya
A. Selayang Pandang

Minggu pagi merupakan saat yang tepat untuk bersantai sambil berkumpul bersama keluarga. Sebagian besar orang juga memanfaatkan hari Minggu pagi untuk berolahraga. Salah satu lokasi olahraga favorit masyarakat Jogja adalah Grha Saba Pramana Univesritas Gadjah Mada (GSP UGM). Tiap Minggu pagi, kawasan ini selalu ramai dengan orang-orang yang jogging bersama keluarga mereka. Selepas berolahraga, biasanya mereka lantas mencari makanan dan minuman untuk sekadar mengganjal perut serta menikmati suasana pagi beramai-ramai. Berawal dari itulah, muncu para pedagang makanan yang berjualan di kawasan GSP.

Lambat laun jumlah pedagang yang menggelar lapak di sekitar GSP semakin bertambah dengan dagangan yang bervariasi. Jika awalnya hanya ada pedagang makanan dan minuman, maka selanjutnya mulai muncul pedagang lainnya. Mulai dari sandal, kaos kaki, hingga pernak-pernik. Karena jumlah pedagang semakin banyak, lokasi yang digunakan untuk berdagang juga semakin meluas. Akhirnya pedagang tersebut mulai menggelar dagangannya di sekitar Lembah UGM, Masjid UGM, hingga Kampus Diploma Ekonomi UGM.

Pasar tiban atau pasar dadakan ini hanya muncul setiap hari Minggu mulai pukul 05.00 – 12.00 WIB. Oleh karena pasar dadakan ini hanya ada di Minggu pagi, maka pasar ini dikenal dengan nama Sunday Morning dan disingkat menjadi Sunmor. Tak ada sejarah pasti yang mencatat kapan istilah Sunmor mulai digunakan dan siapa yang pertama kali mempopulerkannya. Saat ini, keberadaan Sunmor sudah begitu lekat di hati masyarakat dan para pendatang. Ada semacam aturan tidak tertulis di kalangan mahasiswa, bahwa siapapun yang pernah menjadi penghuni Jogja harus pernah berkunjung ke Sunday Morning.

Untuk mengantisipasi jumlah pedagang semakin bertambah banyak, dan demi menciptakan persaingan yang sehat di antara para pedagang, maka dibentuk 3 paguyuban yang mengelola Sunmor. Paguyuban Sinar Pagi dan Paguyuban Notonagoro khusus untuk menaungi pedagang non-kuliner, sedangkan Paguyuban Fajar Wiradigama didirikan untuk menaungi pedagang Kuliner.

Bagi Anda yang sedang berwisata ke Yogyakarta, tak ada salahnya untuk mengunjungi Sunday Morning yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman ini. Sembari berolahraga menikmati segarnya udara di Minggu pagi, Anda juga bisa icip-icip beragam kuliner atau memborong pernak-pernik dengan harga yang relatif murah khas mahasiswa.

B. Keistimewaan

Berolahraga dan belanja dalam satu paket adalah satu keistimewaan yang akan Anda temukan di Sunday Morning, dan tidak akan Anda dapatkan di tempat-tempat lainnya. Sekitar pukul 05.00 dan 06.00 WIB Anda dapat berolahraga di seputaran GSP maupun lembah UGM. Berbagai aktivitas dapat Anda lakukan mulai dari lari, basket, jogging, atau hanya nongkrong dengan berteduh di bawah rimbunnya pepohonan sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang. Setelah puas berolahraga, Anda dapat langsung mampir ke deretan penjual makanan dan minuman yang menjajakan dagangannya.

Ada beragam menu pilihan yang ditawarkan di Sunday Morning. Selain makanan berat dan mengenyangkan seperti gudeg, ketupat sayut, lontong opor, batagor, siomay, dan sate, ada juga berbagai camilan dan lauk pauk seperti pepes, jamur crispy, tempura, otak-otak, dan lain-lain. Para pedagang kuliner ini terletak di blok utara, di depan lembah dan Fakultas Filsafat UGM.

Setelah mengisi perut, Anda dapat melanjutkan jalan-jalan dengan berburu barang-barang unik dan menarik dengan harga yang murah. Meski hanya pasar dadakan, barang-barang yang dijual di Sunday Morning sangatlah beragam. Mulai dari pakaian bisa, baju batik, tas, sepatu, sandal, dompet, topi, aksesoris, pernak-pernik, sprei, meja lipat, hingga peralatan rumah tangga, tanaman hias, dan hewan peliharaan.

Seperti kondisi pasar pada umumnya, untuk mendapatkan barang dengan harga termurah Anda harus pandai-pandai menawar. Jika Anda tidak bisa menawar, Anda akan mendapatkan barang dengan harga yang sama dengan barang-barang di pasar lainnya. Selain itu Anda juga harus siap untuk berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya, sebab jalan yang digunakan sebagai lokasi Sunday Morning cukup penuh dengan deretan pedagang, baik di sisi kanan maupun sisi kiri jalan.

Berhubung para pengunjung yang datang ke Sunday Morning rata-rata bertujuan untuk berolahraga, maka tak heran jika sebagain besar dari mereka mengenakan kostum olahraga. Beberapa pengunjung juga datang dengan penampilan baru bangun tidur alias tidak rapi dan belum mandi. Namun justru disitulah letak keunikan Sunday Morning UGM ini.

C. Lokasi

Sunday Morning UGM terletak di sepanjang jalan Notonegoro, yang memisahkan Kampus UGM dan Kampus UNY, membujur dari Selokam Mataram hingga Perempatan Sagan, Kabupaten Sleman.

D. Akses

Lokasi Sunday Morning mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi, Anda dapat mencapai tempat ini dari Jalan Kolombo, Jalan Gejayan, dan Selokan Mataram. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi, Anda dapat memarkirnya di Kompleks Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY), jalan di depan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Boulevard UGM, dan di depan Kampus Diploma Ekonomi UGM.

Anda yang tidak membawa kendaraan pribadi tidak perlu khawatir, ada banyak bus umum yang melayani rute melewati lingkar UGM, antara lain bus jalur 4, jalur 7, jalur 12, dan jalur 15. Selain itu, Anda juga dapat naik becak atau taksi untuk mencapai area Sunday Morning UGM.

E. Harga Tiket

Tidak ada tiket yang perlu dibayarkan untuk dapat memasuki areal Sunday Morning UGM. Jika Anda membawa kendaraan Anda hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp. 1.000,00.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Berhubung berlokasi di antara dua kampus universitas negeri yang ada di Yogyakarta, meski hanya bersifat dadakan, yang muncul seminggu sekali, fasilitas yang ada di sekitar lokasi yang digunakan sebagai pasar sudah amat lengkap. Mulai dari Wisma MM UGM, Hotel UNY, Kolam Renang, fitness center, warnet, pom bensin, rumah makan, semua dapat diperoleh dengan mudah di sekitar Sunday Morning UGM.





Sumber : Jogjatrip
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar